Bait Renungan

Manusia sekarang sudah banyak yang timpang Dikala bulan haji, biasa disebut Iedul Qurban Entah kambing atau sapi yang jadi kurban Tetangga ngumpul tanpa undangan Membantu bagai Pahlawan Tapi nyatanya biar daging kebagian Tanpa berfikir kapan kita bisa kurban Ada tetangga yang tidak pernah kelihatan Tapi saat dibagi daging kurban,datang minta duluan Jatahnya sama dengan kepanitiaan Kalau sudah demikian, hatinya busuk tak karuan Munafik nyata, topengnya tetangga toleran Tapi tidak semua tetangga yang demikian Masih ada tetangga yang perhatian.

Kalau memang itu maumu Mencari bahagia dengan menuruti nafsu Terserah kamu Pandailah sendiri dan bodohlah sendiri Kehidupan dan kematian Keuntungan dan kerugian Kau sendiri yang menentukan sesudah Tuhan Ke utara atau ke selatan Cahaya atau kegelapan Kau sendiri yang mengambil keputusan Buat apa ku mengingatkan Kalau Tuhan saja tiada engkau dengarkan Silakan jalan Hebatlah sendiri dan konyollah sendiri Kenikmatan dan kepuasan Bukanlah pada khayalan Tapi didalam sehatnya akal pikiran Mencari rahasia Tuhan Sejatinya kebahagiaan Memijakkan kaki di bumi kenyataan Lampiaskan semau-maumu Hanyutkanlah diri sesuka-sukamu Telanlah api dunia sekenyangmu Tapi jangan sesalkan akan cepat datang mautmu. By. Bratalegawa

Manusia sekarang banyak yang timpang Saudara ternyata hanya status Bisanya berebut waris dengan rakus Ibadahnya pakai topeng terlihat tulus Hatinya busuk, mulut manis kaya serius Duit diambil, amplop dibakar hangus Menghilangkan jejak kelihatan bagus Ngomongnya agamis sebagai pembungkus Munafik terlihat jelas, hati, akal, rasa hanya fulus Hidupnya penuh derita, pastinya bakal mampus. By. Hafidz Amin  

Sudah banyak, UANG dijadikan agama UANG jadi sahabat antar sesama UANG saudara jadi pecah karenanya UANG jadi kiblat manusia UANG sudahkah jadi Tuhan manusia?! 😢😢😢 By. Hafidz Amin

Simbah bilang, cari tanah merah, cari matahari di dalam mushola. Jangan tergoda sama rembulan yang jalan-jalan di jalan raya. By. Hafidz Amin